Desa Trunyan Bali yang terletak di Kintamani, Kabupaten Bangli terkenal hingga ke luar negeri karena keunikannya yang benar-benar tidak biasa.

Bukan karena keindahan alam, tempat wisata, atau makanan khasnya, Desa Trunyan ini justru terkenal karena tradisi uniknya yang penuh misteri dan sedikit menyeramkan.

Desa Trunyan Bali dan Pemakaman Uniknya

Bali adalah salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia. Tapi, daya tariknya tidak habis hanya di pantai, danau, gunung, dan kulinernya saja. Bali juga punya tempat wisata horor yang tidak boleh terlewat untuk dikunjungi, namanya adalah Desa Trunyan.

Begitu memasuki area Desa Trunyan Bali, Anda akan langsung disambut dengan pemandangan menyeramkan berupa deretan tulang belulang manusia yang digeletakkan begitu saja di sepanjang jalan-jalan di hutan.

Semua tulang belulang ini tentunya sebelumnya berasal dari mayat manusia yang “dimakamkan” dengan cara yang tidak biasa. Bagaimana sebenarnya asal-usul pemakaman unik dari Desa Trunyan ini? Mari kita kupas lebih lanjut fakta-faktanya.

Fakta-fakta Unik Desa Trunyan Bali

1. Pemandangan Alamnya Indah

Desa Trunyan terletak di daerah Kintamani, Bali, lebih tepatnya adalah di tepian Danau Batur. Untuk bisa mencapai desa ini, Anda harus mengendarai perahu menyeberangi sisi lereng Bukit Abang hingga sampai ke sisi Danau Batur. Tidak perlu khawatir karena akan ada banyak persewaan perahu yang dikelola oleh warga setempat. Waktu perjalanan yang dibutuhkan adalah sekitar 30-45 menit.

Sebenarnya ada akses masuk yang bisa dilewati motor atau mobil, tapi jalannya kecil dan medannya cukup sulit bagi selain warga lokal. Para wisatawan pasti akan direkomendasikan untuk menyewa perahu saja dari dermaga Kedisan.

Naik Perahu Menuju Pohon Trunyan
Naik perahu menuju pohon trunyan

Di sepanjang perjalanan menggunakan perahu, mata Anda tidak akan bosan karena akan disuguhkan pemandangan yang indah berupa Gunung Batur yang indah sebagai latarnya dan Danau Batur yang jernih sebagai alasnya. Daerah ini juga sering diliputi kabut tipis dengan hawa dingin yang semakin menambah efek misterius yang menarik sebelum memasuki kawasan Desa Trunyan.

Desa Trunyan paling banyak dikenal orang karena cara pemakamannya yang unik, bahkan wisatawan dari luar negeri pun ada yang rela datang jauh-jauh ke Bali untuk melihat langsung pemandangan desa ini. Selain terkejut dengan sambutan tulang belulang begitu memasuki desa, banyak juga wisatawan yang tersihir dengan keindahan pemandangan alam di sekitar Desa Trunyan.

2. Salah Satu Desa Tertua

Bali adalah daerah di Indonesia yang sampai sekarang masih memegang erat banyak tradisi lamanya yang khas. Anda bisa langsung melihatnya dari bentuk rumah-rumahnya, cara berpakaian warga-warganya, hingga berbagai upacara adat yang masih terus dipercaya dan dilakukan sampai sekarang.

Desa Trunyan sendiri adalah salah satu desa tertua di Bali. Tradisi pemakaman uniknya yang khas pun sudah berasal dari tradisi berpuluh-puluh tahun yang lalu. Desa ini memiliki nama lain Desa Bali Aga yang berarti penduduk aslinya adalah penduduk asli pulau Bali yang tidak terpengaruh budaya luar dan tetap memegang teguh budaya dari leluhur sejak kekuasaan Majapahit di Bali.

3. Tradisi Pemakaman yang Unik

Jika biasanya orang yang sudah meninggal akan dikubur di dalam tanah atau dikremasi, hal ini tidak berlaku untuk warga Desa Trunyan Bali. Begitu ada warganya yang meninggal, warga yang lain akan langsung menerapkan tradisi pemakaman unik mereka yang sudah turun-temurun dilakukan, namanya adalah Menpasah.

Caranya adalah dengan meletakkan mayat atau jenazah di hutan desa, lebih tepatnya di bawah pohon Taru Menyan yang memang banyak tumbuh di sana. Untuk jenazah yang baru meninggal biasanya akan diletakkan di tanah dengan pembatas atau sekat berupa pagar dari anyaman bambu di sekitarnya. Jika kondisi tanah tidak rata, biasanya akan dibuatkan lubang sedalam 10-20 cm.

Nama Taru Menyan sendiri artinya adalah kayu wangi. Pohon ini banyak tumbuh di Desa Trunyan, dan rata-rata usianya sudah belasan abad.

Pohon Taru Menyan inilah yang nanti bisa menghilangkan bau busuk dari mayat sehingga walaupun dibiarkan banyak mayat tergeletak, tidak akan ada bau tidak sedap yang tercium. Semua jenazah ini akan terus dibiarkan pada tempatnya sampai nanti yang tersisa hanyalah tengkorak dan tulang belulang.

Berdasarkan legenda, para leluhur sengaja meletakkan mayat di bawah pohon Taru Menyan ini supaya bau wanginya yang semerbak tidak sampai menyebar dan tercium hingga ke daerah lain.

4. Hanya Tersedia 11 Tempat

Walaupun tradisi Mepasah ini adalah tradisi khas dari Desa Trunyan Bali, tidak semua orang bisa dimakamkan dengan cara ini karena hanya boleh ada 11 jenazah yang dimakamkan dalam satu waktu dengan cara Mepasah. Ini karena para warga memercayai kalau jenazahnya lebih dari 11, maka bau busuk dari jenazah tidak akan bisa tercium.

Kriteria orang yang berhak mendapat pemakaman Menpasah sudah ditentukan sebelumnya oleh warga sesuai kategori tertentu. Jika 11 tempat sudah terisi penuh dan ada jenazah baru yang mau masuk, maka biasanya jenazah yang sudah menjadi tulang belulang akan dikeluarkan dengan menggunakan ritual tertentu sebelum tempatnya diisi dengan jenazah yang baru.

5. Ada Banyak Tempat yang Bisa Dikunjungi

Jangan kira di Desa Trunyan Bali Anda hanya bisa melihat pemandangan barisan pohon dengan tulang belulang saja. DI desa ini ada beberapa spot wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Spot yang pertama adalah area pemakaman yang dibagi menjadi tiga area yang berbeda, yaitu Sema Bantas, Sema Wayah, dan Sema Nguda. Sema Bantas adalah lokasi pemakaman yang digunakan untuk jenazah yang dikuburkan seperti biasa, dan untuk pemakaman dengan cara Menpasah dilakukan di Sema Wayah.

Sementara Sema Nguda adalah area yang digunakan untuk pemakaman campuran, bisa dengan cara Menpasah ataupun dikubur seperti biasa.

Selain area pemakaman, di Desa Trunyan ini Anda juga bisa mengunjungi pura yang biasa digunakan sebagai tempat beribadah oleh masyarakat setempat. Pura ini merupakan tempat yang suci, jadi para pengunjung diharapkan mengikuti aturan yang ada dan meminta izin terlebih dulu jika ingin mengambil foto.

Pemakaman Eksklusif dan Terbaik di San Diego Hills

San Diego Hills Memorial Park menawarkan lahan dan area pemakaman yang luas dan eksklusif dengan sistem pemesanan pre need dan at need.

Pemesanan kondisi pre need artinya adalah Anda melakukan pemesanan area makam jauh jauh hari sebelum ada orang yang akan dimakamkan. Kematian pasti akan menjemput siapapun pada waktu yang tidak bisa diprediksi. Memesan makam dengan cara pre need bisa membantu Anda supaya lebih siap dan tidak panik jika suatu saat ada keluarga dan orang terdekat yang meninggal.

Selain pre need, Anda juga bisa melakukan pemesanan dalam kondisi at need, yaitu langsung ketika sudah ada keluarga atau orang terdekat yang meninggal dan perlu dimakamkan.

Lain halnya dengan tradisi pemakaman di Desa Trunyan Bali, San Diego Hills menyediakan area pemakaman yang lebih tertutup di lokasi yang tenang dan strategis. Kami juga memberikan banyak penawaran dan potongan harga yang menarik khusus untuk Anda. Silahkan lihat informasi lengkapnya hubungi Iwan di 0812.1350.8200 (24 jam)